Senin, 29 Juni 2015

Nu Nile Pomade Review


Hi Pomade Enthusiast di seluruh Indonesia, pomade yang akan gue review hari ini adalah Nu Nile. Pomade ini adalah salah satu pomade import yang paling populer di Indonesia. Dari pengguna pomade yang pemula sampai seller yang baru mau jualan biasanya mereka mulai dengan produk ini. Nu Nile merupakan varian medium dari produk-produk Murrays. Murrays sendiri sudah berdiri sejak tahun 1925, menurut gue sebuah perusahaan minuak rambut bisa mampu bertahan selama itu dan tetep konsisten merupakan sebuah prestasi yang belum tentu bisa dicapai perusahaan atau brand pomade lainnya.





Pomade ini dikemas dengan kaleng alumunium yang mempunyai berat bersih sekitar 3oz atau setara 85 gram. Desain pomade ini di print langsung pada tutup dan sisi kaleng seperti kemasan pomade pabrikan pada umumnya. Desain pomade ini cukup simpel, dengan warna dasar kuning yang udah jadi ciri khas dari Nu Nile. Pada bagian tutup terdapat gambar wanita dan pria berkulit hitam dan bagian tengah tutupnya terdapat tulisan Nu Nile yang cukup besar. Desain pada sisi kaleng kurang lebih sama seperti di tutupnya cuma terdapat tambahan informasi cara penggunaan, ingredients dll .





Begitu tutupnya dibuka terlihat isi pomade ini berwarna putih agak krem dan scent pomade ini mirip banget dengan Murrays Natural Beeswax yang udah pernah  gue review sebelumnya. Aromanya Nu Nike ini seperti bedak dan ada aroma vanilla, scentnya sendikit lebih strong dibandingkan scent Murrays Natural Beeswax tapi tenang aja gak menyengat kok malahan scent Nu Nile adalah scent favorit gue dari semua varian pomade Murrays.





Saat di scooping bisa kalian di foto teksturnya lengket dan berminyak sama seperti produk-produk Murrays lainnya yang udah dikebal dengan teksturnya yang sangat waxy, jika dibandingkan dengan Cock Grease X tekstur Nu Nile terasa lebih padat.


Foto setelah aplikasi 8 jam


Walaupun teksturnya lengket tapi pomade ini cukup gampang diratain di tangan. Pengaplikasian pomade ini gampang banget dari mulai diaplikasikan ke rambut sampai penyisirannya sama sekali gak ada masalah, lumayan berbeda dari saudaranya Murrays Superior yang katanya ngejambak banget saat di sisir. Walaupun pomade ini gampang disisir tapi hold pomade ini di rambut lurus seperti gue lebih medium-heavy jadi gue puas banget dengan holdnya. Kontrol yang dihasilkan pomade ini juga memuaskan, gampang banget buat menata rambut cuma kekurangan yang gue alamin dengan pomade ini adalah daya tahannya yang agak kurang. Pomade ini memang dapat membuat rambut gue berminyak untuk berhari-hari  tetapi untuk mempertahankan ketinggian pomp dan kerapatannya agak susah, jadi gue perlu merecomb buat ngejaga pomp gue tetep rapi dan rapat. Btw foto diatas adalah foto setelah penggunaan selama 8 jam dan gue recomb lg sampai dirumah, pomade ini emang gampang banget buat di recomb dan shine pun tetap masih ada  setelah penggunaan yang lama tapi  kurang bisa untuk mempertahankan holdnya.. Pencucian pomade ini cukup susah karena pomade-pomade Murrays bukan diciptakan untuk gampang dicuci.


Kesimpulannya walaupun para pengguna pomade jaman sekarang udah mulai sedikit-sedikit meninggalkan pomade dengan tekstur selengket ini karena dengan alasan gerah, bikin jerawatan, susah dicuci dll gue tetep merekomendasikan pomade ini buat kalian yang baru mau nyoba menggunakan pomade, karena dengan harga yang terjangkau banget kalian udah bisa dapetin hasil yang memuaskan secara keseluruhan.

4 komentar: